Lokasi berita ditulis: Bintan Centre, Tanjungpinang
Sabtu (10/3), ketika saya melihat balapan liar pada sabtu malam sekitar pukul 21.00 wib yang berada di Bintan Center Km.9, Tanjungpinang, sebuah pertanyaan muncul di dalam hati saya. Mengapa mereka begitu berani melakukan balap liar yang lokasinya tidak jauh dari pos polisi?
jalan inilah yang menjadi lokasi balap liar |
Pos polisi yang jaraknya sangat dekat dengan lokasi balapan liar sepertinya sudah tidak di hiraukan lagi dengan para remaja yang sering melakukan balapan liar pada setiap sabtu malam. Apakah para polisi-polisi itu sudah kelelahan karena hampir setiap sabtu malam mereka sering mengadakan balap liar atau para polisi itu tidak mendengar suara knalpot para pembalap yang sangat mengganggu. Tetapi jika ditanya lelah tentu saja semua orang yang bekerja merasa lelah. Walaupun para polisi sudah kelelahan menangkap mereka bahkan menghukum mereka, tentu saja para polisi tetap harus ingat akan tanggung jawab seorang polisi yang melindungi dan mengayomi masyarakat. Terkadang untuk lewat di jalan itu saja sulit karena banyaknya para pembalap muda berbakat yang bakatnya tidak tersalurkan dengan benar, yang mengendarai motor mereka dengan seenaknya saja. Saat di wawancarai, salah satu remaja yang ikut balap liar tersebut mengatakan “kadang-kadang saja polisi merazia kami, tapi terkadang kalau kami sudah tidak bisa diberitahu lagi, mobil patroli di letakkan di tepi jalan tempat kami balapan jadi tidak ada yang balapan kalau sudah begitu” ujar salah satu remaja yang ikut melakukan aksi balap liar tersebut. Setidaknya polisi harus memikirkan cara bagaimana membuat mereka jera dan tidak balapan liar kembali. Pemerintah dan para orang tua juga harus memikirkan bagaimana cara menanggulanginya. Kebanyakan yang ikut balapan liar tersebut masih berstatus sebagai pelajar. Balapan liar sudah banyak menelan korban, bahkan kematian yang sangat mengenaskan.
Kode Penulis: Rumiyati b.8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar